CEO XL Axiata Dian Siswarini Mengundurkan Diri Dari Jabatan

ceo xl dian siswarini

CEO XL Axiata Dian Siswarini Mengajukan Pengunduran Diri dari Jabatan

Jakarta, 3 Desember 2024 – Dian Siswarini, Presiden Direktur sekaligus CEO PT XL Axiata Tbk (EXCL), resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Informasi ini disampaikan dalam keterbukaan informasi yang dirilis oleh XL Axiata kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan pengunduran diri Dian disebutkan akan efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang.

Alasan Pengunduran Diri CEO XL Axiata

Corporate Secretary XL Axiata, Ranty Astari Rachman, menjelaskan bahwa pengunduran diri Dian dilatarbelakangi alasan pribadi.

“Permohonan pengunduran diri Ibu Dian Siswarini akan diputuskan dalam RUPS sesuai anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Ranty.

Meski begitu, pengunduran diri ini diyakini tidak akan memengaruhi operasional maupun keuangan perusahaan. XL Axiata memastikan aktivitas bisnis tetap berjalan seperti biasa.

Perjalanan Karier Dian Siswarini di XL Axiata

Dian Siswarini bergabung dengan XL Axiata sejak 1996, tidak lama setelah perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia. Lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1991 ini memulai karier di bidang telekomunikasi di PT Citra San Makmur (CSM) sebagai Supervisor di bidang teknik.

Sejak bergabung dengan XL Axiata, Dian menduduki berbagai posisi strategis, di antaranya:

  • 2007-2011: Network Services Director
  • 2011-2014: Chief Digital Services Officer
  • 2015: Diangkat sebagai CEO menggantikan Hasnul Suhaimi

Sebagai salah satu tokoh perempuan yang memimpin perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia, Dian dikenal atas inovasi dan kontribusinya dalam pengembangan layanan digital serta memperkuat jaringan XL di pasar domestik.

Rencana Merger dengan Smartfre

dian siswarini
Tampak ceo xl dian siswarini 

Rencana Merger dengan Smartfren Tetap Berjalan

Pengunduran diri Dian terjadi di tengah proses pembahasan merger antara XL Axiata dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) milik Sinar Mas. Induk usaha XL Axiata, Axiata Group, bersama para pemegang saham Smartfren telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersifat tidak mengikat pada Mei 2024. Jika merger ini terwujud, jumlah operator seluler di Indonesia akan berkurang menjadi tiga perusahaan besar.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan pemerintah mengamati perkembangan merger ini dengan sikap mendukung.

“Kita tidak dalam posisi menolak, tapi mendukung. Dengan penggabungan ini, industri telekomunikasi kita akan lebih efisien, mengingat saat ini tengah menghadapi tantangan dari layanan over-the-top (OTT),” ujar Menkomdigi.

Dampak pada Industri Telekomunikasi

Pengunduran diri Dian dan rencana merger ini menjadi perhatian besar di tengah dinamika industri telekomunikasi Indonesia. Peningkatan PPN 12% yang diberlakukan pemerintah juga menjadi tantangan tambahan bagi sektor ini. XL Axiata melalui Group Head Corporate Communications & Sustainability, Reza Mirza, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan tersebut.

“Kami mendukung langkah pemerintah dalam penyesuaian PPN 12%, dan ini akan kami adaptasi dalam operasional kami,” kata Reza.

Legacy Dian Siswarini

Selama hampir satu dekade menjabat sebagai CEO XL Axiata, Dian Siswarini telah meninggalkan jejak yang signifikan:

  • Meningkatkan penetrasi jaringan 4G di berbagai wilayah terpencil di Indonesia.
  • Mengembangkan layanan digital yang inklusif, seperti XL Home dan layanan digital bisnis.
  • Membawa XL Axiata sebagai pemain kunci di industri telekomunikasi Indonesia.

Pengunduran diri Dian Siswarini menandai akhir dari sebuah era bagi XL Axiata, tetapi membuka babak baru bagi perusahaan yang terus bergerak maju. Keputusan final atas pengunduran dirinya akan diumumkan setelah RUPS mendatang.